IP address memiliki 32 bit dan dibagi menjadi dua bagian: bagian network(Net ID) dan bagian host (Host ID).
Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang
lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu
network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama
memiliki net ID yang sama. Garis pemisah antara bagian network dan host
tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam
lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Pembagian
kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik
untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu
Perbedaan
tiap kelas terletak pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A
dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung
oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara
umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk
keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan
pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP
Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :
Bit
pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan
panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai
range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap
network dapat menampung sekitar 16 juta host (255×255×255
IP address kelas B
Dua
bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu
bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit
sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address
167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP
address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai
191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap
network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
IP address kelas C
IP
address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil
seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111.
Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat
terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki
256 host.
IP address kelas D
IP
address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama
IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar
antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan
multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting
tidak dikenal istilah network ID dan host ID
IP address kelas E
IP
address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama
IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar
antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.
ATURAN DASAR PEMILIHAN NET ID DAN HOST ID
1. Network ID nggak boleh sama dengan 127
Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP Address yg dipake oleh suatu computer untuk menunjuk dirinya sendiri.
Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP Address yg dipake oleh suatu computer untuk menunjuk dirinya sendiri.
2. Network ID dan Host ID nggak boleh sama dengan 255
Net ID atau host id 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yg mewakili seluruh jaringan.
Net ID atau host id 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yg mewakili seluruh jaringan.
3. Network ID dan Host ID nggak boleh sama dengan 0 (nol)
IP address yg host ID 0 diartikan sebagai alamat Network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringan bukan suatu host.
IP address yg host ID 0 diartikan sebagai alamat Network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringan bukan suatu host.
4. Host ID harus unik dalam suatu Network
Dalam suatu Network tdk boleh ada 2 hpst yg memiliki host ID yg sama.
Dalam suatu Network tdk boleh ada 2 hpst yg memiliki host ID yg sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar